Isnin, 5 Ogos 2013

SAHABAT FreiDs 4 EVER

         SAHABAT UNTUK SELAMANYA

Lirik Lagu Sahabat – Najwa Latif ft. Syamkamarul, Sleeq


Lirik Lagu Sahabat – Najwa Latif ft. Syamkamarul, Sleeq
[Najwa Latif]
Kau ada dikala ku suka
Dikala ku duka  Setiap tangisan dan juga ketawa
Kau ada dikala ku perlu
Setia menemaniku
Pegang erat tanganku bila aku jatuh  
 Kau lah yang selalu
Selalu menemaniku
Mendengar kisah pahit manis
Hidup ku

Kau lah yang di situ

Setia menunggu ku
Kau lah yang satu
Menjadi sahabatku
[Syamkamarul]
Kau ada di kala ku jatuh
Di setiap bangunku
Terus menemaniku
Tanpa rasa jemu
Kau ada di setiap tawa
Di kala bahagia
Kau menjadi sahabatku
Selamanya
Kau lah yang selalu
Selalu menemaniku
Mendengar kisah pahit manis
Hidup ku
Kau lah yang di situ
Setia menunggu ku
Kau lah yang satu
Menjadi sahabatku
[Sleeq] RAP
Yeah sahabatku
Tetap bersamamu jika kau perlukanku
Dan ku tak kaku tak kekok
Kalau sampai buntu kita belok yok (yok)
Berjangkit sesama seperti mengusik si melatar
Kau kau jangan kau melampau
Dan kalau siapa mengusik Najwa
Tolong bagitau aku tapau
[Najwa Latif dan Syamkamarul]
Ku tahu ku kan selalu ada
Pada dirimu
Dan ku harap kau juga rasa begitu
Kau lah yang selalu
Selalu menemaniku
Mendengar kisah pahit manis
Hidup ku
Kau lah yang di situ
Setia menunggu ku
Kau lah yang satu
Menjadi
Kau lah yang selalu
Selalu menemaniku
Mendengar kisah pahit manis
Hidup ku
Kau lah yang di situ
Setia menunggu ku
Kau lah yang satu
Menjadi sahabatku
Sahabatku







gambar dan vidie02 cutes...

                                                  





















uwaaaaaaaaaaaaaaaaargghhh ngantokkk

allaaaaaaaaaaa comelll
cute





Ahad, 4 Ogos 2013

Cinta menurut pandangan ISLAM

           Kata cinta dalam Al Qur’an disebut Hubb (mahabbah) dan Wudda (mawaddah), keduanya memiliki erti yang sama yaitu menyukai, senang, menyayangi.Sebagaimana dalam surah Ali Imram (14) :

“Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (syurga).” Dalam ayat ini Hubb adalah suatu naluri yang dimiliki setiap manusia tanpa kecuali baik manusia beriman maupun manusia durjana.

Dari penbacaan saya terdapat satu hadis mengenai cinta,tetapi saya lupa dari siapa perawinya,disini saya kongsikan buat tatapan semua :

“man ahabba syai’an fa huwa `abduhu”, Barang siapa yang mencitai sesuatu pasti dia akan diperbudak olehnya. Berikut ini akan saya bahas erti cinta menurut Alquran.

Menurut hadis Nabi, orang yang sedang  jatuh cinta cenderung  selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu),kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga,

ciri dari cinta sejati ada tiga :                                                                                                            

(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain.
(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain.
(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemahuan orang lain atau diri sendiri.
Didalam Al- Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:

1. Cinta Mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “menyayangi”. Orang yang memiliki cinta jenis Mawaddah, mahunya selalu berduaan, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak biasa berfikiran lain.

2. Cinta Rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis Rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya disbanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meskipun untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta Rahmah adalah cinta antara orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam Al- Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham, yakni

orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologi  kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi ertinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta Mawaddah dan Rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin,dunia akhirat.

3. Cinta Mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga tidak menpedulikan hal-hal lain, cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis Mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

4. Cinta Syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, kerinduan dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) biasanya seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tidak menyedari apa yang dilakukan. Al- Qur’an menggunakan terma Syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, isteri pembesar Mesir kepada Nabi Yusuf.

5. Cinta Ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tegas membangunkannya untuk solat, membelanya meskipun salah. Al- Qur’an menyebut terma ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta Ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini khusus hukuman bagi pezina (Q/24:2).

“Perempuan yang berzina dan lelaki yang berzina, hendaklah kamu sebat tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali sebat; dan janganlah kamu dipengaruhi oleh perasaan belas kasihan terhadap keduanya dalam menjalankan hukum ugama Allah, jika benar kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat; dan hendaklah disaksikan hukuman siksa yang dikenakan kepada mereka itu oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman”.                  

6. Cinta Shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al- Qur’an menyebut terma ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf  berdoa agar dipisahkan dengan Zulaikha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33).

Yusuf (merayu kehadrat Allah Taala dengan) berkata: “Wahai Tuhanku! Aku lebih suka kepada penjara dari apa yang perempuan-perempuan itu ajak aku kepadanya. Dan jika Engkau tidak menjauhkan daripadaku tipu daya mereka, mungkin aku akan cenderung kepada mereka, dan aku menjadi dari orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya”.

7. Cinta Syauq (rindu). Terma ini bukan dari Al -Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan Al_Qur’an. Dalam surah Al `Ankabut ayat 5 dikatakan : “bahawa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba”. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa iltihab naruha fi qalb al muhibbi.

8. Cinta Kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif  meskipun sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut A-l Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286).
Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): “Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir”.
Jika kita melihat kepada sejumlah kitab tafsir, maka akan ditemukan begitu banyak pendapat para ulama tentangSakinah, Mawaddah, dan Rahmah (QS Ar-Rum: 21).

Dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaannya dan rahmatNya, bahawa Ia menciptakan untuk kamu (wahai kaum lelaki), isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu bersenang hati dan hidup mesra dengannya, dan dijadikanNya di antara kamu (suami isteri) perasaan kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi keterangan-keterangan (yang menimbulkan kesedaran) bagi orang-orang yang berfikir.itulah tiga kondisi yang Allah SWT tanamkan dalam hati setiap manusia normal sebagai salah satu tanda dari kekuasaan-Nya. Pada umumnya, para ulama menafsirkan rahmah sebagai bentuk kasih sayang yang wujudnya lebih dalam dari sekedar cinta. Ia terwujud dalam sikap suami yang melindungi, mengayomi, dan tidak ingin isterinya mendapat celaka dan gangguan.

Dengan demikian, perasaan pertama yang muncul pada diri seorang suami pada isterinya adalah sakinah (ketenangan) saat berada di sisinya. Kemudian ia melahirkan perasaan cinta, dan pada tahap selanjutnya sikap kasih sayang. Sikap kasih sayang inilah yang membuat suami isteri tetap akur dan harmonis sampai pada usia senja meski dorongan syahwat dan cinta sudah melemah.

Adapun para ulama berpendapat, bahwa cara untuk mendapatkan sakinahmawaddah, dan rahmat: Pertama,takwa kepada Allah baik dari sebelum menikah, dalam proses menikah, terlebih lagi sesudah menikah. Kedua,memahami rambu-rambu serta hak dan kewajiban suami isteri. Dan ketiga, berdoa selalu kepada Allah agar diberi sakinah. mawaddah, dan rahmah tadi Ada juga pendapat yang mengungkapkan tentang makna Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah:

Pertama, Sakinah (ketentraman). Ia bermakna kecenderungan dan kecondongan hati. Artinya seorang lelaki (suami) akan senang dan merasa tenteram jika berada di samping wanita (isterinya).

Kedua, Mawaddah (cinta). Menurut Mujahid maknanya adalah jima (persetubuhan antara suami isteri). Namun, secara umum maknanya adalah kecintaan suami kepada isterinya.

Ketiga, Rahmah (kasih sayang). Ada yang menafsirkannya dengan kelahiran anak, sebagaimana bunyi firman Allah pada surah Maryam ayat 2 dan 7, yang menyebutkan anak sebagai rahmat.
Wallahu a’lam bish-shawab.

Rujukan : kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin dan taksir Al-Quran.

Keluarga kita






Hai Asalamualaikum hari ni saya nak dwonload gambar famly saya,mesti meriah kan kalau kita sekeluarga beramai2 berkumpul kumpul best lah ahahahaahahaha  

Mutiara kata Keluarga Bahagia

Bahagiakanlah keluarga kita sebelum membahagiakan orang lain.
Kesolehan keluarga menjadi penentu bagi tegaknya sesuatu bangsa yang aman, makmur dan sejahtera.
Sebahagian dari kesempurnaan kebahagiaan di dunia adalah memiliki keluarga yang bahagia.
Ciri orang yang mencintai keluarganya adalah dia selalu bersabar dalam mendidik akhlak dan keimanan keluarganya.
Seorang yang bekerja keras untuk menunaikan tanggung jawab kepada keluarganya adalah bukti kasihnya kepada keluarganya.
Tingginya darjat suami ditentukan oleh perjuangannya menjadi pemimpin rumah tangga, sehingga dituntut menjadi teladan yang baik bagi keluarga yang dipimpinnya.
Sesungguhnya keluarga itu tempatnya yang aman dan selesa dalam berkongsi suka dan duka.
Kasih sayang yang terjalin diantara anak dan ibubapa mampu melahirkan sikap jujur dan terbuka.
Kekuatan cinta yang tulus mampu menggerakkan lisan untuk senantiasa berterima kasih kepada pasangan, anak ataupun ibubapanya.
Mencintai keluarga adalah amanah bagi setiap manusia.
Pecinta keluarga tidak akan membiarkan dalam rumahnya berlaku keburukan dan kemaksiatan.
Anak-anak lebih memerlukan contoh dan keteladanan dari kedua ibu-bapa mereka daripada celaan dan kekerasan.
Kehidupan kita akan berubah apabila dimulai dengan perubahan diri, keluarga dan persekitaran.
Mahkota orang tua adalah anak cucunya dan kehormatan anak-anak adalah kerana nenek moyang mereka.
Apabila setiap ahli keluarga saling mencintai, menyayangi, dan saling mengalah, nescaya seluruh masyarakat akan menjadi baik, aman dan damai.
Keharmonian keluarga terletak pada sikap tanggungjawab dan terbangunnya komunikasi yang sihat diantara ahli keluarga.
Komunikasi dalam keluarga akan senantiasa terpelihara selama komunikasi dengan Allah pun tetap terjaga.
Keluarga yang dekat dengan Allah akan menjadi keluarga yang layak ditolong olehNya dalam setiap urusannya.
Rasul saw bersabda, paling dekat dengan ku kedudukannya kelak pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya.
Barangsiapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka dia adalah seumpama seorang mujahid dijalan Allah.
Warisan termahal dan terbaik dari diri kita untuk keluarga, keturunan, dan masyarakat adalah keindahan akhlak kita.
Allah mencintai orang-orang yang selalu berjuang memperbaiki diri, keluarga dan masyarakat.
Cintailah suami atau isteri kita dengan memuliakan ibubapa dan keluarganya.
Bagaimana kita bersikap kepada anak-anak kita, begitu pulalah mereka akan bersikap kepada kita. Maka berikan sikap yang terbaik kepada mereka
Jika Allah cinta kepada sebuah keluarga, maka salah satu cirinya ialah keluarga itu dibukakan hati untuk ilmu agama.
Kebahagiaan sesuatu keluarga bukanlah diukur dari segi mata-benda, tapi sejauh mana keta’atan keluarga kepada Allah.
Ibadah seorang ibu adalah modal bagi lahirnya anak-anak yang soleh yang akan menjadi benteng bagi ibubapanya kelak di akhirat.